Berbicara, Menulis, Mengkritisi

Kamis, 19 Mei 2016

Bandung, Kota Kembang atau Kota Sampah?



Sampah di Kota Bandung
Bandung Kota Kembang rasanya sudah tak asing lagi ditelinga kita sebagai julukan dari kota Bandung. Bayangan dikepala adalah Bandung dari seluruh Kota yang eksotis dan sangat menarik untuk dipandang. Namun, bagaimana kenyataannya ? Bandung tampaknya kini tidak lagi memegang konsistensinya sebagai kota Kembang yang memiliki pesona menarik untuk para wisatawan. Kini Bandung tak seindah lagi julukannya, diberbagai penjuru sudut kota tumpukan sampah yang tak enak dipandang menggantikan posisi eksotisme kota Kembang ini.

Percaya atau tidak namun itulah yang terjadi pada Kota Kembang nan tercinta ini. Bandung, masihkan kota Kembang? Mungkin jawaban yang baik, Tidak. Julukan hanya tinggal julukan yang lama-lama memburam dan hilang dari masyarakatnya. Problema ini mungkin tanpa disadari oleh seluruh elemen masyarakat hadir karena tingkah dan perilaku sendiri. Problemanya itu adalah Sampah.

Mungkin memang sepele namanya, namun problema yang dihadapi sungguh mengancam kehidupan tiap individu. Bandung kini sudah tidak tepat lagi layaknya disebut “Kota Kembang” tapi “Kota Sampah”. Kini, Tumpukkan sampah tidak hanya terdapat dikawasan pinggiran saja, namun juga dipusat kota juga terdapat banyak sekali tumpukkan sampah.

Entah apa yang terjadi di Kota nan indah ini, kesadaran masyarakat akan membuang sampah tampaknya sudah sangat berkurang. Sampah masih berserakan, rumah-rumah para gelandangan dipinggir atau dipusat kota makin menjadi, dan pembangunan tata kota masih berlanjut, apa mau pemerintah? Kenapa tidak bisa melihat problema dari yang lebih kecil dulu. Kalau pemerintah seperti ini, masyarakat sangat semakin kurang akan hal yang kecilnya.

Seharusnya masalah sampah tidak menjadi masalah terbesar dikota atau dimanapun. Bandung kini menjadi salah satu kota yang banyak sampah. Disetiap titik kota ataupun pinggiran dijadikan tempat tumpukkan sampah. Hal tersebut bukan menjadi problema yang sepele, tapi menjadi problema yang besar bagi masyarakat dan tugas baru untuk para pejabat kota khususnya.
      

Problema tersebut tidak hanya dari selokan yang mapet, tidak hanya dari bau yang menyengat, tapi banjir yang bisa membuat kota menjadi tampak kotor dan menjijikan. Percuma saja rasanya jika pemerintah mengadakan pembangunan tata kota yang didesain dengan sangat mewah dan elite, namun dikawasan lainnya tumpukkan sampah semakin merajalela dan tidak menarik dilihat.

Beberapa kawasan di kota Bandung yang sering menjadi objek tumpukkan sampah yaitu daerah Gede Bage, Ujung Berung, menuju pusat kota alun-alun, dan banyak lainnya yang bisa diliat tumpukkan sampah. Tidak hanya itu, tempat-tempat tersebut juga menjadi langganan banjir. Inilah tugas pemerintah seharusnya, bukan hanya membangun wisata kota atau hal lainnya dipusat kota, tapi harus membangun kota dulu dari hal-hal yang terkecil, mulai dari sampah.

Kembali lagi, memang kata yang sepele “sampah” namun dampaknya sungguh luar biasa. Sudah selayaknya seluruh masyarakat Bandung mengembalikan julukan kota Bandung menjadi “Kota Kembang” yang sejati tidak hanya sekedar julukan tapi nyata dengan hasilnya, benar-benar kota Kembang yang indah dan enak dipandang.

Sudah selayaknya pemerintah menganyomi dan mengajak para masyarakatnya untuk kembali menyadarkan akan bahaya nya membuang sampah disembarang tempat. Tidak hanya lingkungan saja yang kotor tapi, sungai dan kali-kali disekitaran wilayah juga ikut tercemar.

Untuk itu sangat perlu rasanya jika pemerintah mengadakan kembali sosialisasi mengenai sampah kepada masyarakat, jangan hanya menyiapkan fasilitas saja namun juga bertindak dalam praktiknya kepada masyarakat, agar bandung kembali ke julukan nya sebagai “Kota Kembang.”



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Categories

Artikel (5) Berita (6) Feature (5) Foto (5) Video (5)

Berita

Feature


Artikel

Sastra

Tulisan berupa Cerpen dan Puisi