Berbicara, Menulis, Mengkritisi

Sabtu, 07 Mei 2016

Insomia Kronis, Psikoterapi Lebih Dianjurkan daripada Obat

Insomia Kronis
Insomia merupakan salah satu bentuk kelainan yang biasa dialami oleh manusia. Ada insomia biasa, ada insomia kronis. Untuk insomia kronis beberapa pakar lebih menganjurkan untuk ditangani dengan psikoterapi. Sebagian besar pasien insomia malas melakukan dan memilih menggunakan obat agar bisa terlelap.

Dilansir dari detik health, Dr Wayne J Rilley, Presiden American College of Physicians (ACP) mengatakan psikoterapi tidak lebih baik daripada obat-obatan untuk mengatasi gangguan insomnia kronis. Meski begitu, resiko yang dimiliki psikoterapi lebih kecil daripada penggunaan obat.

Dalam artikel kesehatan tersebut dikatakan Rilley, terkadang pasien insomnia lupa bahwa obat-obat yang membuat orang tidur memiliki efek samping serius. Data menunjukkan 6 hingga 10 persen penduduk di Amerika Serikat mengidap insomnia kronis. Insomnia kronis ditandai dengan kesulitan untuk tidur minimal tiga hari dalam satu minggu, selama tiga bulan berturut-turut.

Dalam pedoman terbaru yang diterbitkan Jurnal Annals of Internal Medicine, ACP mengatakan penanganan insomnia kronis dengan obat memang memiliki hasil yang lebih cepat. Namun efek yang dihasillkan sebentar dan penggunaan obat dalam jangka panjang memperparah kondisi depresi.

Bagi anda yang mengalami kondisi seperti ini, silahkan memeriksakan diri kepada psikiater atau psikolog. Agar kehidupan anda dan jam tidur anda menjadi lebih baik.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Categories

Artikel (5) Berita (6) Feature (5) Foto (5) Video (5)

Berita

Feature


Artikel

Sastra

Tulisan berupa Cerpen dan Puisi